Senin, 27 Oktober 2014

Jokowi Mengatakan Pariwisata Bali Jangan Sampai Merusak Lingkungan

Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan sektor pariwisata yang terus berkembang di Bali agar tidak merusak lingkungan dan budaya. "Saya mengharapkan pembangunan sektor pariwisata jangan sampai merusak lingkungan dan budaya setempat," kata Jokowi pada acara "Syukuran Kemenangan Capres-Cawapres Jokowi-JK" di Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2014).
Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, salah satu destinasi wisata di Bali
Jokowi mengharapkan sektor pariwisata Bali harus nomor satu. Bali diharapkan tidak menerima pariwisata kelas rendah.


"Bali harus punya diferensisasi yang jelas, pembedaan yang jelas. Jangan sampai pariwisata merusak Bali sendiri. Kita harus menerima wisata yang nomor satu," ujarnya.

Jokowi juga menyentil isu lingkungan yang ada di Bali. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, pariwisata jangan sampai merusak ekologis Pulau Dewata.

"Saya mendengar, bahwa di Bali bagian selatan terlalu padat, terlau dipaksakan. Jangan sampai lingkungan ini rusak gara-gara kita terlalu memberikan ruang kepada pariwisata," katanya.

Jokowi juga menegaskan, selain budaya, lingkungan Bali juga perlu diperhatikan karena lingkungan juga menjadi kekuatan bagi Bali. Artinya, bukan hanya kebudayaan yang unik tetapi keindahan alamnya juga harus tetap dipertahankan.

Jokowi juga mengapresiasi lembaga adat di Bali melalui Desa Adat atau Desa Budaya di Bali yang dengan konsisten menjaga adat dan budaya Bali.

"Sekarang saya ingin memenuhi janji saya. Saya sudah berjanji untuk datang pertama kali ke Bali bila Bali menang telak. Dan ternyata Bali memang menang dengan melampaui target. Maka saya harus datang ke Bali," katanya.              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar